Di ujung malam…aku menunggu-Mu
Ku pejamkan mataku, kututup telingaku
Kubuka mata hatiku dan berbisik hingga titik sel dalam tubuhku
Diam kujaga mulut hatiku, walau batinku teriak
Hanya sujudku memohon pada-Mu penuh iba
Biarlah Sang Tuan terbelunggu dalam makna kesucian
Dan aku yang kotor dan kerdil
Tafakkur aku berdoa penuh asa
Meminta ….. sebab Engkau yang punya
Aku juga hamba-Mu,
Izinkanku tuk dapat menyentuh belaian kasih-Mu, dalam keterbatasan gerakku
Kucoba membuai anganku, tiap detik yang berlalu adakah yang berarti???
Ataukah semua hanya ASA dalam genggamanku???
Biarlah kicauan burung meninabobokkannya
Dan aku takkan tenggelam dalam sedih karena bahagiamu
Karena esok pagi kan kubiarkan mentari membakar kulitku
Dan kubiarkan semangat peradaban yang ada dalam diriku
berkobar hingga membuatmu mengerti makna peradaban.